PT Lippo Karawaci Tbk merupakan pengembang properti Indonesia yang baru saja menikmati laba bersih 15% berikut beritanya: Lippo Karawaci, terbesar terdaftar pengembang properti di Indonesia, dipesan 15,4 persen pada tahun-tahun kenaikan laba selama sembilan bulan pertama tahun ini, karena sebagian besar untuk pertumbuhan pendapatan yang sehat di semua lini bisnis, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Pengembang properti pendapatan bersih naik menjadi Rp 1,05 triliun ($86.8 juta) pada Januari-September dari 910 miliar tahun lalu periode. Pertumbuhan 28 persen yang membawa pendapatan menjadi Rp 6 triliun.
Pernyataan disebut pencapaian "tonggak lain" catatan untuk perusahaan konglomerat.
Lippo Karawaci memiliki tangannya dalam berbagai bisnis, termasuk perumahan dan pembangunan township, Pusat-pusat ritel, rumah sakit, Hotel dan manajemen aset.
"Hasil keseluruhan Lippo Karawaci selama periode sembilan bulan [pertama] adalah refleksi dari perusahaan ketahanan dan kedalaman operasi dalam menghadapi menantang kondisi pasar," kata Lippo Karawaci Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya kepada Challahhuakbar.
Dia menambahkan bahwa perusahaan berada di jalur untuk mencapai target Rp 11.55 ketiga triliun pendapatan, 82 persen dari yang dicapai oleh September tahun fiskal.
"Dengan tanggapan positif terus kita mengalami dalam meluncurkan proyek-proyek kami, kami sangat percaya diri dalam pertemuan tingkat bimbingan tahun fiskal tahun 2014 kami di nomor pra-penjualan dan keuangan," Ketut menambahkan.
Sementara itu, unit rumah sakit Lippo Karawaci, Rumah Sakit Internasional Siloam(PT Siloam International rumah sakit Tbk, operator rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, rencana untuk menghabiskan hingga $140 juta tahun depan mengembangkan 10 rumah sakit baru, kata CEO Romeo Fernandez Lledo. Perusahaan berencana untuk membuka rumah sakit baru 40 sampai akhir 2017), dipesan 32 persen pertumbuhan pendapatan kesehatan Rp 2,4 triliun. Siloam mengoperasikan rumah sakit 18 sampai dengan akhir September.
Pengembang properti juga dipesan pertumbuhan 36 persen pendapatan menjadi Rp 1.1 triliun dari Divisi bisnis terpadu skala besar, terutama didorong oleh proyek properti terpadu sukses Desa Kemang Jakarta Selatan.
Menurut pernyataan itu, pendapatan dari Divisi bisnis perusahaan pembangunan perkotaan yang meningkat sebesar 30 persen menjadi Rp 1,7 triliun, yang terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dari para pengembang industrial estate Lippo Cikarang.
Unit, yang mengoperasikan kawasan industri 3.000 hektar di Cikarang, Jawa Barat, diposting 60.99 persen peningkatan laba bersih Rp 680.2 miliar.
Sementara itu, pendapatan operasional Lippo Cikarang melompat 53.81 persen menjadi Rp 1,32 triliun. Direktur Utama Perseroan Meong Chong Loh mengatakan pertumbuhan didukung oleh kenaikan yang kuat dalam harga tanah untuk perusahaan manufaktur dan bangunan komersial.
Lippo Cikarang industri estate, yang pelabuhan sekitar 820 cahaya industri, akan menjadi rumah bagi "Orange County," properti serba guna yang mungkin memerlukan mencapai Rp 250 triliun dalam pendanaan.
Prakiraan pada Jumat 15 persen penurunan laba bersih tahun 2015 mengikuti melompat laba tahun ini karena penjualan aset.
Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan ia mengharapkan pendapatan bersih 2.17 triliun rupiah ($174.86 juta) tahun depan, lebih rendah dari 2,55 triliun pendapatan perkiraan untuk tahun ini. Pendapatan bersih tahun 2014 akan menjadi lebih dari dua kali tahun lalu jumlah karena penjualan aset trust investasi real estat di Singapura.
Ketut Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci, mengatakan dalam pernyataan perusahaan akan terus fokus pada pembangunan skala besar di Jakarta sebagai kota yang berkembang pesat di luar pulau Jawa.
"Daerah lain yang menarik untuk fokus pada adalah divisi kesehatan kami karena kami akan terus memperluas di pasar yang sudah ada serta pasar-pasar baru yang membutuhkan layanan kesehatan," tambahnya. Perusahaan memiliki PT Siloam International Tbk rumah sakit, rumah sakit swasta operator terbesar di Indonesia. ($1 = 12,410 rupiah)
Pengembang properti pendapatan bersih naik menjadi Rp 1,05 triliun ($86.8 juta) pada Januari-September dari 910 miliar tahun lalu periode. Pertumbuhan 28 persen yang membawa pendapatan menjadi Rp 6 triliun.
Pernyataan disebut pencapaian "tonggak lain" catatan untuk perusahaan konglomerat.
Lippo Karawaci memiliki tangannya dalam berbagai bisnis, termasuk perumahan dan pembangunan township, Pusat-pusat ritel, rumah sakit, Hotel dan manajemen aset.
"Hasil keseluruhan Lippo Karawaci selama periode sembilan bulan [pertama] adalah refleksi dari perusahaan ketahanan dan kedalaman operasi dalam menghadapi menantang kondisi pasar," kata Lippo Karawaci Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya kepada Challahhuakbar.
Dia menambahkan bahwa perusahaan berada di jalur untuk mencapai target Rp 11.55 ketiga triliun pendapatan, 82 persen dari yang dicapai oleh September tahun fiskal.
"Dengan tanggapan positif terus kita mengalami dalam meluncurkan proyek-proyek kami, kami sangat percaya diri dalam pertemuan tingkat bimbingan tahun fiskal tahun 2014 kami di nomor pra-penjualan dan keuangan," Ketut menambahkan.
Sementara itu, unit rumah sakit Lippo Karawaci, Rumah Sakit Internasional Siloam(PT Siloam International rumah sakit Tbk, operator rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, rencana untuk menghabiskan hingga $140 juta tahun depan mengembangkan 10 rumah sakit baru, kata CEO Romeo Fernandez Lledo. Perusahaan berencana untuk membuka rumah sakit baru 40 sampai akhir 2017), dipesan 32 persen pertumbuhan pendapatan kesehatan Rp 2,4 triliun. Siloam mengoperasikan rumah sakit 18 sampai dengan akhir September.
Pengembang properti juga dipesan pertumbuhan 36 persen pendapatan menjadi Rp 1.1 triliun dari Divisi bisnis terpadu skala besar, terutama didorong oleh proyek properti terpadu sukses Desa Kemang Jakarta Selatan.
Menurut pernyataan itu, pendapatan dari Divisi bisnis perusahaan pembangunan perkotaan yang meningkat sebesar 30 persen menjadi Rp 1,7 triliun, yang terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dari para pengembang industrial estate Lippo Cikarang.
Unit, yang mengoperasikan kawasan industri 3.000 hektar di Cikarang, Jawa Barat, diposting 60.99 persen peningkatan laba bersih Rp 680.2 miliar.
Sementara itu, pendapatan operasional Lippo Cikarang melompat 53.81 persen menjadi Rp 1,32 triliun. Direktur Utama Perseroan Meong Chong Loh mengatakan pertumbuhan didukung oleh kenaikan yang kuat dalam harga tanah untuk perusahaan manufaktur dan bangunan komersial.
Lippo Cikarang industri estate, yang pelabuhan sekitar 820 cahaya industri, akan menjadi rumah bagi "Orange County," properti serba guna yang mungkin memerlukan mencapai Rp 250 triliun dalam pendanaan.
Prakiraan pada Jumat 15 persen penurunan laba bersih tahun 2015 mengikuti melompat laba tahun ini karena penjualan aset.
Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan ia mengharapkan pendapatan bersih 2.17 triliun rupiah ($174.86 juta) tahun depan, lebih rendah dari 2,55 triliun pendapatan perkiraan untuk tahun ini. Pendapatan bersih tahun 2014 akan menjadi lebih dari dua kali tahun lalu jumlah karena penjualan aset trust investasi real estat di Singapura.
Ketut Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci, mengatakan dalam pernyataan perusahaan akan terus fokus pada pembangunan skala besar di Jakarta sebagai kota yang berkembang pesat di luar pulau Jawa.
"Daerah lain yang menarik untuk fokus pada adalah divisi kesehatan kami karena kami akan terus memperluas di pasar yang sudah ada serta pasar-pasar baru yang membutuhkan layanan kesehatan," tambahnya. Perusahaan memiliki PT Siloam International Tbk rumah sakit, rumah sakit swasta operator terbesar di Indonesia. ($1 = 12,410 rupiah)